Halaman

Jumat, 31 Mei 2013

Kaka SLANK Puji Keindahan Modoinding

Kaka SLANK in Modoinding
Foto By : Yuliana M Sinjal (Modoinding)


Kantor Bupati Minahasa Selatan mendadak ramai, Kamis (30/5/2013) siang. Sumber keramaian ternyata berasal dari Waleta, tempat digelarnya pertunjukan dan sosialisasi oleh Kaka pentolan grup musik Slank bersama tim yang telah melakukan semacam ekspedisi ke tempat wisata di Minsel.

Mereka menggambarkan, keadaan laut Minsel yang rusak, serta pengalamannya selama berada di Minsel."Lautnya masih belum begitu indah karena kerusakan dan itu harus diperbaiki, namun wisata lain seperti Tebing Batu Dinding Kilo Tiga, dan agrowisata di Modoinding sangat indah," jelas Kaka.

Selain itu ia juga sempat memperingatkan hadirin yang kebanyakan adalah anak sekolah, mengenai bahaya narkoba."Kalau anda menggunakan narkoba sekarang, itu berarti anda sudah ketinggalan jauh, anda akan jalan di tempat, juga kalian tidak akan menjadi apa-apa," jelas dia.

Tak berapa lama Kaka langsung melantunkan lagu yang menjadi kebanggaan Slank, sontak penonton histeris, dan berteriak-teriak. Tiga lagu dilantunkan berturut-turut.

Kagiatan tersebut, turut dihadiri oleh Tetty Paruntu Bupati Minsel bersama suami, siswa dari beberapa sekolah di Minsel, serta PNS di kalangan Setdakab Minsel.

Namun kegiatan yang dilaksanakan pada saat hari dan jam kerja tersebut sempat mengganggu kerja para pegawai, sebab banyak yang datang berkerumun menyaksikan aksi Kaka Slank, padahal ada kerjaan yang menumpuk.

"Wah ribut juga, saya merasa terganggu, sebab ini kan jam kerja, kenapa tidak dibuat saja di Teguh Bersinar," jelas seorang pegawai.

Kegiatan ini juga dianggap mengganggu proses belajar siswa."Kami disuruh bawa siswa kemari, ya terpaksa bawa, padahal besok mereka akan menghadapi ujian," jelas seorang guru.

Ia menambahkan, seperti ini seharusnya dilakukan di luar jam sekolah."Atau kalau bagaimana, tidak usah libatkan siswa," jelasnya.

Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan Hendrie Lumapow mengatakan, bahwa yang dipanggil sebenarnya anak kelas tiga SMA/K dan SMP."Kan ini juga sosialisasi tadi, dan sebenarnya yang disuruh datang anak kelas tiga," jelasnya.

Sumber Berita :
http://manado.tribunnews.com/2013/05/30/kantor-bupati-minsel-ramai-oleh-konser-kaka-slank
Penulis : Alpen_Martinus
Editor : Robertus_Rimawan

Kamis, 30 Mei 2013

Paruntu Ajak Kaka Slank Nikmati Wisata Holtikultura



– Bupati Minahasa Selatan (), Christiany Eugenia Paruntu SE, didamping suami tercinta Deky Palingi SE, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan , Rabu (29/5).
Kunjungan kerja ini turut di meriahkan dan dihadiri Asisten I Pemkab Minsel, Drs Danny Rindenga, Camat Modoinding, Kumtua Sinisir dan sejumlah Kepala SKPD dilingkup Pemkab Minsel dalam rangka untuk meninjau langsung potensi holtikultura.
Paruntu dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Minsel kaya dengan potensi holtikultura. “Sehingga Kabupaten Minsel, kususnya Desa Modoinding merupakan pengekspor tanaman holtikultura terbesar yang ada di provinsi sulut bahkan indonesia Timur,” ujar Paruntu.
Seusai memberikan sambutan Paruntu langsung melakukan panen buah kentang dan penebaran 5000 bibit ikan nila di kolam ikan milik masyarakat Modoinding.(van)

Sumber Berita :
 http://beritamanado.com/minsel-amurang/paruntu-ajak-kaka-slank-nikmati-wisata-holtikultura/185468/ 

Sumber Foto : 
Yuliana M Sinjal (Modoinding)


 Vokalis Grup Band SLANK, KAKA waktu berkunjung ke Modoinding










 

Bupati Minsel Promosikan Potensi Wisata Minsel

– Pemerintah Kabupaten dibawah kepemimpinan Bupati, mempromosikan sejumlah potensi wisata di .
Pemkab Minsel bekerjasama dengan stasiun televisi ANTV, dengan menggandeng langsung musisi memperkenalkan sejumlah potensi wisata berupa lokasi wisata Batu Dinding Desa Kilometer Tiga, benteng Portugis Amurang dan wisata pertanian holtikultura di Modoinding.
Paruntu dalam sambutannya mengatakan, maksud dan tujuan mempromosikan potensi wisata tidak lain untuk menjadikan kabupaten Minsel sebagai tempat kunjungan wisata nomor satu nasional maupun mancanegara.
“Biar kiranya dengan dipromosikan potensi wisata yang ada di kabupaten Minsel, kabupaten Minsel boleh menjadi kabupaten nomor satu yang paling banyak dikunjungi wisatawan lokan ataupun mancanegara,” ujar Paruntu
Sementara itu vokalis grop band Slank Kaka sangat kagum dengan potensi wisata yang ada di Minsel. Bahkan, Kakapun tidak mensia-siakan momen tersebut dengan mencoba memanjat langsung batu dinding tersulit dan tereksrim itu.(van)

Sumber :
http://beritamanado.com/minsel-amurang/bupati-minsel-promosikan-potensi-wisata-minsel/185466/

Selasa, 28 Mei 2013

Setiap Hari Di Modoinding, Rasanya Seperti Liburan





Modoinding, Daerah Wisata yang Belum Dimaksimalkan

- Mendengar kata Modoinding, sudah pasti semua orang di Manado langsung berpikir, ‘Dingin’, tempat yang berada di daerah bagian paling selatan Kabupaten ini memang berada di dataran tinggi, 1000-1100 meter dari permukaan laut. Merupakan daerah yang paling tinggi di Propinsi Sulut ini, sudah pasti lokasi dan cuacanya sangat sejuk dan menarik untuk dikunjungi.
Potensi dari Agrobusiness sudah sangat dimaksimalkan oleh penduduk setempat, sehingga sejak dari 15 tahun yang lalu sudah di juluki ‘Dapur Indonesia Timur’. Tentunya ini sangat beralasan, karena hampir 70% suplai bahan dapur, dari rempah-rempah sampai sayur-sayuran di produksi dari lembah Modoinding dimana per tahun 2012 Kecamatan ini sudah mempunyai 10 Desa.
Pemandangan alam yang sangat indah tersajikan di setiap Desa, kalau kita menuju ke Modoinding dari arah Manado kita akan dapati dimulai dari Desa Mokobang yang merupakan sentra produksi rumah adat Minahasa yang sudah memproduksi berbagai macam bentuk dan model rumah adat sampai ke mancanegara, dengan danau Mokobang-nya yang unik dan banyak cerita terbentuknya dan keberadaan danau kecil ini.
Kemudian Desa Wulurmaatus, terkenal dengan kompleks pertanian yang asri dan subur serta situs peninggalan prasejarah di batu-batu dekat kali Modoinding. Berikutnya Desa Palelon, yang mempunyai masyarakat yang solid dan masih sangat kental dengan budayanya. Yang di ikuti oleh Desa Makaaruyen yang mempunyai tempat pemandian air panas belerang dan musik clarinet yang sangat terkenal di Minahasa sejak belum ada pemekaran kabupaten.
Desa Pinasungkulan, yang menjadi ibukota kecamatan dimana terdapat kompleks pemerintahan kecamatan.
Pasar tradisional setiap hari Senin, Rabu dan Jumat yang menawarkan segala macam bahan traditional dari kawok sampai ular patola. Dan selanjutnya Desa Sinisir, daerah paling subur dengan kedalaman humus tanah sampai 5 meter, juga pemandangan Danau Moat yang indah dan menakjubkan juga terdapat sumber air panas tanpa belerang. Berbelok ke kanan dari Desa Sinisir kita akan temui Desa Kakenturan, dimana desa ini adalah desa tertinggi di Propinsi Sulawesi Utara dan tentunya di Modoinding, yang terdapat Bukit Doa, yang nama aslinya adalah Bukit Doluoong, dulunya terdapat rumah Belanda yang dari puncak bukit ini menyajikan pemandangan 360 Derajat fantastis dan bisa melihat seluruh lembah Modoinding.
Diakhiri oleh Desa Linelean yang melimpah mata air dan air yang mengalir sepanjang tahun yang menopang pertanian di desa ini, sekiranya terjadi musim kemarau yang panjang hanya desa ini yang bisa berproduksi sayuran karena sumber airnya melimpah.
Untuk Desa Pinasungkulan Utara dan Desa Kakenturan Utara yang baru dimekarkan pemerintahan desanya potensi pariwisatanya sesuai dengan desa induknya.
Semua potensi yang ada ini tidak kalah indah dan hebatnya dibandingkan dengan Daerah Puncak di Jawa Barat atau Ubud di Bali, untuk landscapenya.
“Tapi, baik pelaku pariwisata, masyarakat dan pemerintahnya belum melirik ini menjadi satu daerah dengan nilai jual pariwisata yang berpotensi mendatangkan devisa bagi masyarakat lokal maupun pemerintah daerah. Untuk itu dari berbagai elemen masyarakat sangat diharapkan ada kegiatan konkrit untuk menopang ini. Semog saja..!” Harap Kalengkongan. (*/edit jry)

Sumber :
http://beritamanado.com/berita-utama/modoinding-daerah-wisata-yang-belum-dimaksimalkan/133610/

Yuk ke Modoinding, "Dapurnya" Indonesia Timur

MANADO, KOMPAS.com - Sebagai penghasil utama kebutuhan sayur mayur, daerah Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) layak mendapat julukan "Dapur Indonesia Timur." Karena hampir 70 persen kebutuhan sayur mayur di Sulawesi Utara (Sulut) disuplai dari Lembah Modoinding. Dan bukan hanya di Sulut, tetapi hasil perkebunan Modoinding dibawa keluar hingga ke provinsi lain.
Daerah yang terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut dan meliputi 10 desa ini punya potensi agrowisata nan indah. Tak kalah dengan agrowisata di Ubud, Bali atau di Jawa Barat. Sayang potensi itu belum dioptimalkan oleh Pemkab Minsel. Hampir semua desa yang ada di Modoinding menyimpan potensi wisata dengan kearifan lokal serta kekhasan alam masing-masing.
Jika Anda datang dari arah Manado, Desa Mokabang akan menyambut dengan keunikan industri rumah panggung khas orang Minahasa. Di desa ini pula terdapat Danau Mokabang. Lalu ada peninggalan pra sejarah berupa batu-batu di pinggir kali Modoinding yang terdapat di Desa Wulurmaatus yang bercampur dengan keasrian lahan pertanian yang hijau.
Siap pula menyambut permandian air panas belerang di Desa Makaaruyen yang juga terkenal dengan musik klarinetnya. Jika datang berkunjung pada hari-hari pasar, jangan lewatkan untuk mampir di pasar tradisional orang Minahasa. Dan jangan kaget pula, jika berbagai kuliner ekstrem dijual bebas disini, sebut saja seperti daging ular, daging kodok, daging anjing, dan berbagai kuliner yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Di Modoinding juga terdapat sebuah danau yang cukup besar, Danau Moat yang menawarkan pemandangan keteduhan sebuah alam. Danau yang terletak di Desa Sinisir ini merupakan sumber air utama bagi penyubur daerah Modoinding. Danau Moat juga punya air panas belerang. Tak heran Sinisir menjadi daerah yang paling subur.
Jika sudah puas menikmati keteduhan di Danau Moat, lanjutkan perjalanan ke desa tertinggi di Sulawesi Utara, Desa Kekenturan yang punya Bukit Doluoong. Dari ketinggian bukit ini kita dapat melihat dengan lapang lembah Modoinding yang indah. Jika dikelola dengan baik, Modoinding akan menjadi destinasi agrowisata utama di Sulawesi. Sajian lahan pertaniannya yang sangat subur, serta udara yang dingin menjadi daya tarik sendiri.
Modoinding juga terkenal dengan hasil kentangnya yang berukuran super serta sangat melimpah. Tak heran di pintu gerbang Modoinding tertulis kalimat, "Welcome to Modoinding Potato's Farm" yang menegaskan hasil produksi kentang yang dihasilkan para petaninya.
Para pehobi foto alam, akan sangat terpuaskan ketika mengunjungi lembah Modoinding. Karena sejauh mata memandang, kiri kanan jalan tersaji hamparan lahan pertanian yang ditanami berbagai macam sayuran, seperti, tomat, wortel, jagung, daun bawang, kubis, kacang dan sebagainya.
Kesuburan lembah Modoinding tidak lepas pula dari sumbangan aktivitas vulkanis Gunung Api Soputan yang sangat dekat dengan daerah ini. Tak heran, jika Soputan sedang beraktivitas daerah ini menjadi sasaran hujan debu vulkanis.
Seliweran para pengangkut hasil perkebunan di jalanan yang membonceng hasil panen dengan sepeda motor merupakan pemandangan yang unik pula. Tak jarang mereka menawarkan sayur segar kepada para pengunjung. Sungguh Modoinding merupakan dapur Indonesia timur yang indah.
Editor :
I Made Asdhiana
Sumber :
http://travel.kompas.com/read/2012/10/29/16471126/Yuk.ke.Modoinding.Dapurnya.Indonesia.Timur

Modoinding Akan Jadi Sentra Pengembangan Bawang Putih Indonesia

Kementerian Pertanian menunjuk Sulawesi Utara sebagai sentra pengembangan bawang putih mulai pertengahan 2013.
"Lokasi yang kami pilih sebagai kawasan pengembangan bawang putih di Sulut adalah Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan," Kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Johanis Panelewen di Manado, Kamis (16/5)
Ia mengatakan, kawasan Modoinding dipilih karena letaknya berada di dataran tinggi, sehingga dianggap paling cocok untuk mengembangkan tanaman tersebut, yang selama ini susah dikembangkan di Indonesia.
Johanis mengatakan, jika nanti pengembangannya berhasil, maka Sulut dapat diproklamirkan sebagai sentra penghasil bawang putih di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di negara ini.
"Bahkan jika nanti pengembangannya berhasil, pemerintah pusat berani membuat regulasi untuk menahan impor bawang putih dari China, yang selama ini kita lakukan," kata Johanis.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Ronny Erungan mengatakan kawasan yang akan dijadikan sebagai lokasi pengembangan tanaman bawang putih  tersebut seluas 10 hektar dan mulai dikembangkan kelompok tani.
Ia mengatakan, sebenarnya kawasan pengembangannya bukan hanya di Modoinding saja, tetapi sampai ke Modayag dan Pasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
"Pemerintah berharap kiranya rencana tersebut, bisa berhasil, sehingga keinginan untuk mengembangkan bawang putih produksi lokal bisa terlaksana, karena akan membawa keuntungan tersendiri bagi negara ini, bukan hanya petani, tetapi sampai pedagang dan masyarakat umum," katanya.
Selama ini, Indonesia hanya mengimpor bawang putih dari China, dan saat ada kendala, akan langsung berimbas di pasaran mulai dari kelangkaan sampai melambungnya harga. (An/WID/ES)

Sumber :
http://www.setkab.go.id/nusantara-8689-sulut-jadi-sentra-pengembangan-bawang-putih.html

Sayur Modoinding Laku di Malaysia dan Filipina

MANADO, KOMPAS.com - Produksi holtikultura Modoinding, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, bergairah setelah sayur mayur mereka terjual di berbagai negara ASEAN. Produksi kentang, bawang daun dan wortel laku di Tawao, Sabah, Malaysia, Dawao di Filipina dan Brunei Darussalam.
Bupati Minahasa Selatan, Christianty Euginia Paruntu bersama Kepala Kecamatan Modoinding, Hansje Monintja di Manado, Selasa ( 2/4/2013) mengatakan, produksi holtikultura semula terjual di Kawasan Timur Indonesia, Toli-toli, Maluku, Balikpapan, Makassar dan Papua.
"Kini banyak pedagang pengumpul melakukan ekspor ke Brunei, Malaysia dan Filipina," kata Paruntu.
Paruntu tak merinci data ekspor holtikultura setiap tahun, tetapi pedagang mengatakan mengirim sayur mayur ke sana. "Mutu kentang dan wortel cukup baik dan tahan lama. Berbeda dengan sayur impor," katanya.
Hansje Monintja mengungkapkan, sebelas produk holtikultura yang menjadi andalan kecamatannya. Sebelas tanaman dapat hidup dan berproduksi tinggi sepanjang tahun. Tanaman kentang, wortel, bawang daun menjadi favorit.
Akan tetapi masih banyak tanaman lain hidup dan tumbuh baik antara lain, tomat, kubis, sawi, cabai keriting, ubi jalar, jahe, buncis dan labu.
Dari sebelas jenis holtikultura itu, Kecamatan Modoinding menikmati uang setiap tahun sekitar Rp 355 miliar. Produksi kentang setiap tahun mencapai 37.184 ton dengan luas areal tanaman 2.656.
Apabila harga kentang sekitar Rp 5.000 per kilogram maka uang diperoleh dari kentang saja Rp 185,9 miliar. Pendapatan kentang diikuti pendapatan penjualan bawang daun yang mencapai Rp 116 miliar.
Kecamatan Modoinding terletak di atas ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut memiliki luas lahan pertanian 6.086 hektar. Penduduk Modoinding berjumlah 11.570 jiwa tersebar dalam 10 desa.  "Seluruh masyarakat Modoinding hidup dari bertanam sayur," kata Monintja.
  
Editor :
Rusdi Amral
http://regional.kompas.com/read/2013/04/02/0831340/Sayur.Modoinding.Laku.di.Malaysia.dan.Filipina.

Daftar Blog 'Orang Kampoeng'