Pengucapan Syukur atau dalam Bahasa Inggrisnya 'Thanksgiving Day' di seluruh dunia tidak ada yang lebih meriah dan menarik perhatian dibanding 'Thanksgiving Day' nya Minahasa.
Pengucapan Syukur warga Minahasa (Selatan) sudah terkenal sampai ke penjuru dunia, dan sudah menjadi trending topic antar sesama orang 'gunung' kalau bertemu di luar daerah / perantauan.
Biasanya kalimat seperti :' Kalo pengucapan, ngoni mo pulang kampung? di kampung mana kote kang?'
Ini sudah menjadi kalimat pemecah kebekuan bagi orang2 Minahasa yang baru berkenalan.
Tradisi pengucapan syukur yang diadakan setiap tahun, sudah merupakan warisan kebudayaan turun temurun warga masyarakat Minahasa. Sebagai bentuk sukacita dan ucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala hasil bumi dan kesejahteraan yang boleh dirasakan oleh masyarakat di tanah Minahasa.
Bukan rahasia lagi, bahwa masyarakat Minahasa lebih merayakan secara meriah moment 'Pengucapan Syukur' ini ketimbang moment Tahun Baru. Dan, walhasil, kemacetan pun akan menjadi 'menu' utama pada hari Minggu tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena hampir seluruh warga Minahasa yang berada di luar kampung halaman menggunakan momentum tersebut untuk pulang kampung. Bersama-sama merasakan berkat dan suka cita tersebut.
Dan pada saat mereka 'Pulkam' biasanya juga turut serta kerabat, tetangga, teman kantor, relasi bisnis dll untuk turut nyumbang 'macet' sekalian turut 'bembeng dodol deng nasi jaha'. "lebe banya yang pasiar, lebe banya itu muatan dodol deng nasi jaha"
Pada saat2 tersebut, maka berduka citalah segala mahkluk bernyawa yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu. Ini hanya antara lain : satu propinsi babi utang dan babi kota, satu kabupaten anjing mulai dari korotei sampe blang2, dari rambu tabal sampe rambu tasa, satu kecamatan paniki yaki, satu kecamatan tikus ekor putih, patola, kuse, kobos, sogili, soa-soa, ayam bangkok, ayam biasa, ayam budo, mujair, nilem, renga dan kolombi, dll yang susah ditemui di tempat lain, di pengucapan Minahasa semua ada.
Dengan daya tarik yang begitu besar dan magnet romantisme kampung halaman yang luar biasa, janganlah heran kalau setiap moment pengucapan syukur terjadilah kemacetan parah, berkilo-kilo meter panjangnya, dan beribu-ribu kendaraan reuni di satu jalur heheheheh... apakah termasuk anda???