Pariwisata -
Mendengar kata Modoinding, sudah pasti semua orang di Manado langsung
berpikir, ‘Dingin’, tempat yang berada di daerah bagian paling selatan
Kabupaten Minahasa Selatan
ini memang berada di dataran tinggi, 1000-1100 meter dari permukaan
laut. Merupakan daerah yang paling tinggi di Propinsi Sulut ini, sudah
pasti lokasi dan cuacanya sangat sejuk dan menarik untuk dikunjungi.
Potensi dari Agrobusiness sudah sangat dimaksimalkan oleh penduduk
setempat, sehingga sejak dari 15 tahun yang lalu sudah di juluki ‘Dapur
Indonesia Timur’. Tentunya ini sangat beralasan, karena hampir 70%
suplai bahan dapur, dari rempah-rempah sampai sayur-sayuran di produksi
dari lembah Modoinding dimana per tahun 2012 Kecamatan ini sudah
mempunyai 10 Desa.
Pemandangan alam yang sangat indah tersajikan di setiap Desa, kalau
kita menuju ke Modoinding dari arah Manado kita akan dapati dimulai dari
Desa Mokobang yang merupakan sentra produksi rumah adat Minahasa yang
sudah memproduksi berbagai macam bentuk dan model rumah adat sampai ke
mancanegara, dengan danau Mokobang-nya yang unik dan banyak cerita
terbentuknya dan keberadaan danau kecil ini.
Kemudian Desa Wulurmaatus, terkenal dengan kompleks pertanian yang
asri dan subur serta situs peninggalan prasejarah di batu-batu dekat
kali Modoinding. Berikutnya Desa Palelon, yang mempunyai masyarakat yang
solid dan masih sangat kental dengan budayanya. Yang di ikuti oleh Desa
Makaaruyen yang mempunyai tempat pemandian air panas belerang dan musik
clarinet yang sangat terkenal di Minahasa sejak belum ada pemekaran
kabupaten.
Desa Pinasungkulan, yang menjadi ibukota kecamatan dimana terdapat kompleks pemerintahan kecamatan.
Pasar tradisional setiap hari Senin, Rabu dan Jumat yang menawarkan
segala macam bahan traditional dari kawok sampai ular patola. Dan
selanjutnya Desa Sinisir, daerah paling subur dengan kedalaman humus
tanah sampai 5 meter, juga pemandangan Danau Moat yang indah dan
menakjubkan juga terdapat sumber air panas tanpa belerang. Berbelok ke
kanan dari Desa Sinisir kita akan temui Desa Kakenturan, dimana desa ini
adalah desa tertinggi di Propinsi Sulawesi Utara dan tentunya di
Modoinding, yang terdapat Bukit Doa, yang nama aslinya adalah Bukit
Doluoong, dulunya terdapat rumah Belanda yang dari puncak bukit ini
menyajikan pemandangan 360 Derajat fantastis dan bisa melihat seluruh
lembah Modoinding.
Diakhiri oleh Desa Linelean yang melimpah mata air dan air yang
mengalir sepanjang tahun yang menopang pertanian di desa ini, sekiranya
terjadi musim kemarau yang panjang hanya desa ini yang bisa berproduksi
sayuran karena sumber airnya melimpah.
Untuk Desa Pinasungkulan Utara dan Desa Kakenturan Utara yang baru
dimekarkan pemerintahan desanya potensi pariwisatanya sesuai dengan desa
induknya.
Semua potensi yang ada ini tidak kalah indah dan hebatnya
dibandingkan dengan Daerah Puncak di Jawa Barat atau Ubud di Bali, untuk
landscapenya.
“Tapi, baik pelaku pariwisata, masyarakat dan pemerintahnya belum
melirik ini menjadi satu daerah dengan nilai jual pariwisata yang
berpotensi mendatangkan devisa bagi masyarakat lokal maupun pemerintah
daerah. Untuk itu dari berbagai elemen masyarakat sangat diharapkan ada
kegiatan konkrit untuk menopang daerah wisata ini. Semog saja..!” Harap Kalengkongan. (*/edit jry)
Sumber :
http://beritamanado.com/berita-utama/modoinding-daerah-wisata-yang-belum-dimaksimalkan/133610/
Pisah sambut Kapolres Minsel, AKBP Feri Renaldo Sitorus Pamit
-
Minsel, BeritaManado.com – Polres Minahasa Selatan (Minsel) menggelar acara
kenal pamit Kapolres Minsel yang baru. Acara penjemputan Kapolres Minsel
yang b...
4 bulan yang lalu
tamang orang mo
BalasHapushttp://find4something.blogspot.com
http://find4something.blogspot.com
BalasHapus