Varietas kentang dapat digolongkan dalam tiga golongan berdasarkan
warna umbinya.
Ø Kentang kuning, umbi kentang ini
berkulit dan berdaging kuning contoh kentang ini di antaranya eegenheimer,
patrones, rapan, dan thung.
Ø Ketang putih, kulit dan daging umbi kentang
ini berwarna putih contoh kentang ini antara Donata dan Radosa.
Ø Kentang merah, kulit dan umbinya
berwarna kerah-merahan. Salah satu contohnya adalah Desiree.
Sedangkan dilihat dari segi umur panennya, ada yang disebut
kentang genjah (umur panennya sekitar 2 bulan), kentang sedang (umur panennya
sekitar 3 bulan), dan kentang dalam (umur panen sekitar 4 bulan). Selain itu,
kentang juga bisa dikelompokkan lagi berdasarkan bentuk umbinya, yaitu yang
berumbi bulat dan lonjong, serta berdasarkan letak matanya, yaitu dangkal dan
dalam.
Sulit mendata varietas kentang apa yang pernah beredar di
Indonesia. Apalagi, kentang lokal yang di daerah satu dengan yang lain
mempunyai ciri masing-masing. Namun begitu, kalau dicoba menelusurinya lewat
sejarah kentang Indonesia, bisa ditemukan varietas tersebut. Pertama, pada
jaman Hindia Belanda dikenal varietas Eghenheimer, kemudian menyusul varietas Bevelender,
Voran, Profijt, Marinta, Pimpernel, dan Intje. Barangkali varietas inilah yang
sekarang dikenal sebagai kentang lokal untuk masing-masing daerah.
Setelah itu, tidak bermunculan lagi varietas baru sampai
dicanangkannya. Pembangunan Lima Tahun (tahun 1969). Pada tahun tersebut
berdatangan kentang-kentang baru, seperti :
1. Alpha, tanamannya
berbatang kuat-sedang, daunnya rimbun, bunganya berwarna ungu, dan bisa
berbuah. Sangat peka terhadap penyakit phythtora infestans dan virus
daun menggulung. Namun tanaman ini tahan terhadap penyakit kutil. Umbinya bulat
sampai bulat telur, mempunyai keseragaman tinggi, bermata dangkal, dan
dagingnya berwarna kuning muda. Varietas ini berumur sedang-tinggi.
2. Catella, varetas ini
berbatang kecil, agak lemah, dan berdaun rimbun. Bunganya putih dan sulti
berbuah. Tanaman ini peka terhadap penyakit phythtora infestans. Di daerah
Pengalengan dan Lembang (Jawa Barat), catella tidak tahan pada musim hujan
(iklim basah). Umbinya bulat, seragam, bermata dangkal, dan dagingnya berwarna
kuning. Varietas ini tergolong genjah-sedang (panen umur 100 hari).
3. Cosima, batangnya
besar, agak kuat, dan daunnya rimbun. Bunganya berwarna ungu dan tidak pernah
berbuah. Tanaman agak tahan terhadap penyakit phythtora infestans, dan
agak peka terhadap virus daun menggulung. Di daerah Pengalengan dan Lembang
(Jawa Barat), cosima lebih tahan hujan (iklim basah) dibandingkan dengan
catella. Varietas ini berumur 110 hari dan tergolong sedang-tinggi.
4. Dasiree, varietas ini
berbatang besar, kuat, berwarna kemerah-merahan, berdaun agak rimbun dan
berbunga ungu dan mudah berbuah. Tanaman ini peka terhadap penyakit phytophtora
infestans, penyakit layu, dan virus menggulung, tetapi tahan penyakit
kulit. Umbinya bulat sampai bulat telur, bermata dangkal, kultinya berwarna
merah, dan dagingnya kuning cenderung kemerah-merahan. Varietas ini berumur
sedang (100 hari).
5. Granola, varietas ini
tergolong unggul karena produktivitasnya bisa mencapai 30 ton / hektar. Dari
jumlah ini, 20 ton berkualitas baik, 5 ton berkualitas sedang, 4 ton kualitas
campur, dan 1 ton kualitas rindil. Selain keunggulan itu Granola juga tahan
terhadap varietas kentang lain bisa 30%, tetapi Granola hanya 10%. Umur panen
normal 90 hari, meskipun umur 80 hari sudah bisa dipanen.
6. French Fries, umbi
varietas ini terbagi atas 2 yaitu kentang panjang dan kentang bulat.
Ø Kentang panjang ini tahan penyakit
kentang umumnya, terutama phytophtora. Namun, cukup peka terhadap virus
dan Thrips. Kepadatan umbinya mencapai 22-34% (granola hanya 18%). Kadar
gulanya rendah, warna daging umbi putih dan bila digoreng menjadi kuning.
Panjang umbi bisa mencapai 4 cm, lebarnya 8 cm, dan diameternya 6 cm. mata
tunasnya dangkal sehingga tidak menyulitkan bila akan pecah, diambil tunasnya,
untuk ditanam.
Ø Kentang bulat, ciri umbinya seperti
kentang panjang, hanya saja bentuknya membulat. Umur panen lebih rendah yaitu
hanya 90 hari. Yang membedakan dengan kentang panjang, kentang ini bisa ditanam
di dataran yang lebih rendah, di bawah 1.00 m dpl.
7. Varietas-varietas
lain :
- Marita
- Draga
- Thung I
- Diamat
- Cardinal
- Premiere
- Marita
- Draga
- Thung I
- Diamat
- Cardinal
- Premiere
Setiadi, 1993. kentang varietas dan
pembudidayaan, jakarta